Sep 30, 2009

Tiupan jiwa

Foto saat saya masih di Radio SS (pak Errol ; pegang kertas)


Kemarin saya kembali menemukan pencerahan hidup :)
Dan tak henti-hentinya hati ini mengucapkan syukur alhamdullillah, benar-benar banyak petunjuk yang selalu diberikan-Nya

Dalam berbagai macam kendala yang saya hadapi, situasi hidup yang tidak menentu, kegundahan dan kegelisahan saya ...Beberapa "orang" muncul menemui saya, dimana mereka memberikan "pencerahan" pada saya. Seolah-olah mereka mampu menatap apa yang sebenarnya terjadi dalam sorot mata saya...

Seperti siang kemarin, saat saya berkunjung ke kantor "lama" saya, dimana saya hampir tidak bertemu dengannya dalam satu tahun terakhir ini. Bapak Errol Jonathans, beliau Direktur di media tempat saya dulu menimba ilmu (saya yakin orang-orang banyak yang tahu beliau). Saya berkunjung dalam rangka silaturahmi dengan rekan-rekan lama, mereka-mereka yang pernah menjadi bagian dalam hidup saya. Dimana kala itu mungkin boleh dibilang, buanyak susahnya..tapi saya tidak pernah mengeluh menyesali keadaan.

Kami berbincang, saling menanyakan keadaan. Dan betapa senangnya, beliau masih sangat ingat dengan kondisi keadaan saya saat dulu masih bekerja di tempatnya. Salut karena dia masih mengingatnya..Hingga tiba dalam satu perbincangan....

" Intinya adalah Fokus, Mencintainya, dan Kesempatan"

Maksudnya fokus, Beliau menasehati saya dalam berkarir seperti saat ini harus benar-benar fokus dan loyal. Jangan sampai hanya karena iming-iming sedikit saja, langsung tergiur. Beliau meng-istilahkan-nya seperti mencangkul di sawah. Saat ini, saya sedang mencangkul, menanam bibit, dan masih harus sering - sering menyiraminya, hingga sabar menunggu buahnya dipanen. Sama seperti pekerjaan yang saya miliki, Beliau berharap saya bisa tetep be patient, tidak hanya terkecoh dengan tawaran-tawaran pihak lain yang kadang malah menjerumuskan kita..
Dan saya mengakuinya, kebanyakan sifat dari kita generasi muda adalah tidak sabaran, ingin cepat beres dan menikmati hasilnya..Tapi beliau tertawa, dan mengaku tidak setuju memasukkan saya dalam kategori "muda" dengan alasan karena saya sudah beranak istri :)

Mencintai maksudnya, dalam melakukan pekerjaan kita harus benar-benar mencintai pekerjaan itu. kalau pondasinya sudah cinta, maka tidak akan roboh dihantam badai apapun..Namanya juga orang cinta, diapa-apakan juga tetap cinta. Beliau mengumpamakan, seperti pernikahan yang harus terus disirami setiap saat, tidak hanya diucapkan janji saat di akad nikah saja. Tapi pernikahan bisa bertahan lama karena faktor pupuk dan harus terus menerus memeliharanya dengan baik. Nah, dengan apa? dengan cinta.

Pelajaran bab terakhir kita adalah Kesempatan :) hehe Beliau mengatakan (bagus nih) "Kesempatan datang disaat yang tak diduga, entah kita telah siap atau bahkan saat kita sangat tidak siap.
Jadi, dalam mencapai jenjang karir yang lebih tinggi, harus benar-benar "prepare" karena hal itu lebih baik dibandingkan kalau kita tidak punya kesiapan suatu apa.. Bahkan kesempatan memang tidak mengenal situasi. Saat kondisi kita masih lemah, belum ready, belum mampu dsb, dsb, kesempatan itu tiba-tiba bisa muncul. Dan pastinya .."Wusssshhh..." kesempatan itu terbang begitu saja.

Pertemuan disela-sela kesibukan beliau yang sangat singkat ini benar-benar kembali menerangkan hati dan jiwa saya. Apalagi Beliau juga yakin, saya "mampu" dan pasti "bisa" menghadapi segala yang ada. Beliau juga masih sangat ramah dan welcome, menerima kehadiran saya. Bahkan dia berharap sayabisa membawa nama almamater emakin harum di "luar" sana. Meskipun tidak harus menjadi orang media, tapi dimanapun spirit menjaga nama baik almamater tersebut haruslah tetap ada. Saya pribadi juga mengucapkan banyak rasa terimakasih karena dulu juga sempat dibimbing oleh beliau.

"Saya sudah yakin sejak Kamu dulu datang kesini, kamu orang yang capable. Berhubung sekarang sudah menemukan sawah yang cocok, jadi sabar dan tunggulah panennya"

That's it.. the most important point for bright future.
The key are Focus, Love, and Opportunity.

Sep 28, 2009

Run Away


"Kapan bisa benar-benar berlari ?" pertanyaan yang saya gak terlalu susah menjawabnya.

Pertama, kalau memang dalam kondisi terdesak dimana kita harus segera berlari
Kedua, kalau memang muncul keinginan mengejar sesuatu hingga harus berlari
Atau bahkan Kamu punya banyak jawaban lainnya yang tidak sama dengan saya. Boleh !
Dengan alasan-alasan yang bermunculan itu, so pasti kita akan berlari...

Tapi pernahkah Kamu tahu, saat semuanya baik-baik saja..tidak ada masalah..tidak ada alasan yang benar-benar memaksamu untuk berlari, tapi Kamu malah menggerakkan kaki & segera bersiap untuk berlari ?

Hmm.. I mean...
It's too common, kalau kita kepepet kita bisa atau mampu mengatasinya.
Nah, sekarang kita balik posisinya.

Disaat Kita menikmati "comfort zone" apakah kita mau dan sanggup untuk berlari ??
Apakah kita tidak takut, ternyata tujuan lari itu tidak lebih baik daripada comfort zone yang ada ??

Saya pribadi, sempat terombang-ambing dalam ketidakpastian...terlena dengan kenyamanan itu..dan mencoba terus untuk berlari...karena saya tahu ada secercah tali "finish" yang saya nanti di ujung sana.

Saya tidak akan bisa menujunya hanya dengan "jalan kaki"
Ya..benar, saya butuh berlari.
Saya tahu tujuan saya itu, saya akan lompati pagar pembatas itu.
Tidak ada alasan bagi saya untuk terus menikmati sesuatu yang pasti-pasti saja.
Naluri dan adrenaline ini terlalu menggelora, hingga kian bergejolak..

Saya berlari, dan akan terus berlari...
Menuju sesuatu yang ada disana...bernamakan P.E.N.G.H.A.R.A.P.A.N

Her B'day

Weeeew....
Beribu-ribu tahun tidak menuliskan sesuatu (halah)..rasanya kagok juga yah :)
Memang facebook dan Twitter benar-benar menjerumuskan orang untuk tidak kreatif (baca: menulis lebih panjang dan menarik). Mumpung hari ini (malam ini tepatnya) lalat inspirasi sedang mampir...Nah sekalian deh..

Well, tidak terasa waktu memang benar-benar cepat sekali..Wussssshhhh
Apa itu karena Saya menikmatinya kah ? atau ?
Ahh..sudahlah tidak berdebat dengan waktu..karena dia selalu menang tanpa mempedulikan banyak langkah kesiapan yang dimiliki setiap orang..

Hari ini, atau malam nanti tepatnya tgl 29 September ..Bini saya tercinta ulang tahun..dimana kali ini terasa beda. Terasa beda bagi saya dan bini saya khususnya. Dimana kedewasaan semakin membayangi dan semakin sedikit waktu yang tersisa bagi kami untuk semakin menambah bekal...

Yup..
Bekal untuk anak saya yang semakin cantik, cerdas dan tumbuh dewasa..menghadapi kerasnya hidup nanti.
Bekal untuk Saya dan Bini saya...menuju "rumah terkahir" kami...dimana kami yakin masih sedikit yang bisa kami bawa, untuk memilih Surga-Nya

Saya merasa, kali ini istimewa..
Bini saya telah menjadi seorang wanita yang benar-benar istimewa
Belajar banyak hal dan meninggalkan ego-nya...
Memulai sesuatu yang baru dan mengenali semua kebutuhan gadis kecilnya
Memijak lebih kokoh disamping saya... dan merangkul saat say membutuhkannya...
Menjadi sosok Peri pelindung bagi mata hatinya... yang memanggilnya Mama dan kini berganti Mami :)

Happy B'day Mami...Sun sayang buat mu....
Dan tetaplah menjadi separuh sayapku...
Karena ku tak bisa terbang .. tanpamu

I Love You