Dec 31, 2012

Seberapa Jauh Melangkah?



Hampir saja, waktu tinggal sesaat menutup 2012. 
Entah pengharapan atau doa yang masih belum terkabul. Bisa jadi harapan dan mimpi-mimpi kita belum terwujud semua. Aku juga. Mungkin kamu ? sama.

Toh, kata orang Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
- Menjawab iya dan langsung mewujudkannya
- Menjawab iya dan akan mewujudkannya disaat yang tepat
- Menjawab tidak dan akan menggantikannya dengan yang lebih bijak

Ahh, jangan pernah mengukur hitungan syukur. Karena tanganku dan seluruh jemarimu takkan pernah mampu menghitung mundur. Segala anugerah benar-benar hadir dalam beragam cara yang kita tidak akan pernah mampu menghitungnya.

Tentang impian dan harapan. Beberapa kali terucap atau 'posting' harapan di blog, dan terwujud beberapa hal itu kemudian. Dihari-hari yang tidak pernah saya duga, namun penuh cita karena saya merasa tepat dihadirkan-Nya. Dulu saya hanya meminta bahagia. Itu saja. Tapi kadang Tuhan ingin kita memperjelas harapan kita tentang definisi 'bahagia' itu. Bahagia dalam hal apa ? saat apa ? kapan ? dimana ?  dst.

Pertanyaan-pertanyaan itu yang harus terus kita definisikan agar kita benar-benar mampu merasakan saat 'kebahagiaan' itu terwujud. Apakah benar sesuai pengharapan kita. Tinggal 'sebutkan apa yang paling mahal kita mau, dan berusaha sambil menunggu waktunya tiba.

Tahun baru sebentar lagi akan mulai.
Dan saya sudah mulai menghitung doa dan harapan saya.
Iya, untuk #2013 besok.

Kamu ?

Dec 21, 2012

Tentang perjalanan, bersama waktu.

menikmati indahnya 'panorama alam' diatas 200m
Sands Sky Park - Marina Bay Sands


WOW !!
Rasanya memang harus benar-benar saya ucapkan :)
2012 sebentar lagi akan habis, apalagi seneng juga hoax kiamat suku Maya berakhir expired :)
Dengan banyak cerita seru, yang sudah saya jalani. perjalanan-perjalanan seru yang sepertinya sudah diatur oleh Tuhan, dibantu oleh semesta yang meloloskan segala cerita itu. 

"I LOVE how the  journey teach me to find a good way"
(quote by myself) 

Tentang perjalanan, rasanya ingin diceritakan satu-satu, semoga sempaaaaat :')
Rasanya kenangan, bareng keluarga, teman sekantor, sahabat tidak akan pernah terlupakan. 

Menikmati romantisme dan honeymoon di Jakarta yang seumur-umur belum pernah berdua sama 'mantan pacar'. Traveling nekat & dadakan menikmati serunya Karimun Jawa bersama sahabat-sahabat terbaik. 

Seru-seruan bertiga bersama keluarga kecil saya menikmati indahnya pulau Dewata Bali beserta sejuta ke-eksotisan alamnya, semakin seru karena pertama kali untuk kami secara 'komplit' bisa bertiga. Tapi sebelumnyapun menikmati sejumlah tempat wisata lokal Malang bersama-sama dengan sederhana, atau bahkan di Surabaya.

Ingat juga menikmati serunya rafting bersama gank kantor yang sering berantem tapi tiba-tiba bisa kompak luar biasa saat bersama-sama menaklukkan derasnya Songa. Atau tentang serunya serunya perjalanan dan tugas kantor meski banyak jalan-jalannya ke Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Macau, berlanjut London dan berakhir di Sydney seperti anggota DPR yang plesiran lalu dikeplak tim audit karena banyak bohongnya haha. Yang terakhir bohong ding .. hihihi

Saya dan kamu tidak pernah tahu, kenapa waktu yang kita nikmati terlalu cepat berlalu. Seakan kita yang diam bisu dan tidak bisa mengalahkannya. Dan tiba-tiba banyak pengalaman atau cerita seru yang membuncah dan tidak bisa teringat detil satu persatu.

Hmmm...ingin bercerita serunya satu-satu. Tapi alasan saya tunggu waktu. 
Ehh, atau saya yang selalu dikalahkan oleh waktu ya :'( 
Iya ngaku, saya butuh perpanjangan waktu. Macem futsal satu-lawan satu.

Bentar ya... saya cari sempritan dulu.
*lari-lari kecil sambil ngeles, lalu nyelem dikolam.

Dec 11, 2012

Ya, saya brengsek


Janji kadang tinggal janji
Kadang bisa meleset tanpa mampu ditepati
Terlebih kadang berulang terjadi tanpa kita bisa menyadari
Perlahan dengan pasti, kita menjadi brengsek sejati.

Dulu janji akan nulis blog sampai mati
Akan mengisi banyak cerita dengan mutu tinggi
Akan menuliskan semua keseruan yang harus dibagi
Tapi apa ? sejalan waktu semuanya hanya kampret dimulut ini

Maunya sih menuliskan banyak hal seperti blogger sejati
Namun apa daya, kadang pikiran dan tangan tak bisa konsentrasi
Semua terpecah tanpa bisa dihentikan sesuka hati 
Dan gambaran menjadi penulis sejati tiba-tiba hanya mimpi

Aku juga bingung hanya bosan atau hanya terjebak trend ini
Sambil mengingat pasti, hanya 15 posting selama setahun ini
Baiklah aku, kalau tidak mampu bilang saja jangan memaki
Lalu lambat laun janji tinggal lah janji
Tanpa kepastian, brengsek dan sesak di hati
Dalam banyak harapan dan mimpi yang tidak berani
Seperti bokong celana usang dilemari, tapi masih aku nikmati
Ingin mengakui tapi tak mau untuk menyadari

Dec 2, 2012

Pelajaran P.E.L.I.T


P.E.L.I.T
Mendengar kata itu saja saya sudah sebal dan jengkel, apalagi mungkin mendapat predikat itu.

Bermula dari beberapa waktu lalu, teman-teman kongkow after office hour di Starbucks bawah kantor, ngobrol kesana-kemari, ngomongin mulai hal seriusan sampai becandaan, mulai dari atasan sampai bawahan pula. Ujung-ujungnya final talk, waktunya bayar bill. 

Semua berusaha atau mungkin nampak mengeluarkan uang dari dompet masing-masing, tanpa terkecuali. Ehh salah !!! Ternyata ada satu orang brengsek teman yang diam mematung bak model Lookbook, tak bergeming dan memberi senyum andalannya. Tidak nampak usaha untuk mencoba bayar, atau mungkin basa-basi "Guys I don't get my wallet in my ass !!" or something like that. Nothing, just keep on quiet mission.

Okay. I've got the clue !
Do you have a kind of freakin' ass friend like him / her ?
Want to slap on their face right ?

Rasanya sih, kadang kita tidak perlu mengingatkan apa yang harus dilakukan saat kita 'bersama-sama' dalam suatu gank atau gerombolan teman, setelah melaksanakan 'ibadah' makan / minum bersama. Biasanya mau tidak mau, kalau mungkin sudah sangat akrab / fair secara kedekatan, kita sudah menentukan siapa yang akan bayarin cost nya. Entah itu bergantian atau malah mungkin dibayar dulu "didepan" kasir dan "urunan" dibelakang.

Rasanya susah ya, mau ajak teman kalau kelakuannya selalu ga bisa diberi kelonggaran. Pengennya sih tombol atau alarm kesadaran sudah ada tanpa harus perlu kita bantu switch on atau switch off kan. Udah gede, harusnya tau mana yang bayar sendiri atau bukan.

TAPI, dalam kehidupan yang jenis pertemanan beragam ini, kadang perlu juga hal ini tidak bisa dibiarkan atau kita akan 'kasihan' terus-menerus kedepannya. Mungkin perlu lewat kitalah tipikal teman seperti 'mereka' itu (iya benar, M.E.R.E.K.A. karena jumlah orang dengan gaya seperti ini BANYAK) perlu diberi bantuan pelajaran. 

Sesekali gapapa, keterusan....runyam jadinya. Maka itu perlu tindakan.
Cukup dengan kata-kata sopan namun mengena.

"Hmm..Mas, kamu belum bayar. Bayar sendiri ya !"
Tegas, singkat, padat, dan JELAS. Hingga mas kasir pun tersenyum mendengarnya.


Baik teman, selamat tinggal..
Karena pertemanan itu bagaikan buih kopi yang kental diatasnya, dan mampu larut karena adukan. 'Jalan' mu sudah ku-buka-kan, tinggal kesadaranmu yang perlu kau bangunkan.

sekian.