Pernah mendengar nama KRI DEWARUCI ?
Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan menjadi salah satu kapal kebanggan, paling populer dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan laut. Bagaimana tidak, kisahnya melanglang buana ke penjuru dunia menjadikan KRI Dewaruci menjadi salah satu 'legenda' di laut dunia.
Nama Dewaruci sendiri diambil dari tokoh pewayangan jawa, Dewa Ruci yang berhati lembut. Di KRI Dewaruci, pahatan tokoh Dewaruci terpampang di sebuah meja makan oval berukuran 4x6 meter. Dewaruci digambarkan sedang menatap Bima yang mencengkeram naga di lautan.
Sekelumit kisah, KRI Dewaruci adalah kapal latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Setiap tahunnya, kadet AAL berlayar dengan Dewaruci ke berbagai belahan dunia dengan tujuan utama adalah latihan pelayaran bintang atau disebut Kartika Jala Krida. KRI Dewaruci juga sering mengikuti lomba kapal layar di berbagai tempat di dunia. Kapal ini juga memiliki marching band sendiri, yaitu marching band taruna Akademi Angkatan Laut yang biasa dikenal dengan nama Gita Jala Taruna. Marching Band ini menjadi salah satu favorit saya (dan mungkin banyak lainnya) saat mereka tampil, dibumbui atraksi naik drum membentuk piramid, atau mayoret melemparkan tongkatnya tinggi sekali. Apalagi waktu itu saya sempat ikut drumband jaman SMP, selalu melongo kalo lihat pertunjukan mereka.
KRI Dewaruci merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1953. Lalu pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri. Amerika, Belanda, Spanyol, Polandia, Jepang dan banyak negara lainnya menjadi saksi hebatnya kapal ini berlayar membawa nama harum Indonesia. Budaya, kulinernya, keramahan awak kapalnya, semua menjadi 'legenda' yang dicintai warga tempat singgahnya.
Mmmm... tapi kini Dewaruci memasuki fase 'pensiun' dan TNI Angkatan Laut dalam proses mengganti kapal latih KRI Dewaruci dengan kapal sejenis yang lebih canggih. Meski KRI Dewaruci pensiun, tapi tetap dipakai di wilayah Indonesia. jadi bisa dibilang perjalanan internasionalnya yang berakhir, sambil menanti kapal baru yang menurut kabar paling lambat tiba 2014 nanti.
Dan minggu lalu, saya melihat kapal itu bersandar, nampak tua dan lusuh. Tapi tetap gagah dengan nama dan sejarah besarnya.
Meski saya tahu, banyak cerita dibalik diamnya. Banyak tawa dan airmata yang menjadi saksi puluhan Kadet yang bertugas demi nama Indonesia. Semoga kenangannya bisa menjadi cerita, anak cucu kita.