Jun 26, 2008

Si 'Ganti Hati"

Yahh batal.......... *kecewa sangat

Kaki ini sudah terlanjur melangkah ke lantai 4 Gedung Graha Pena, tempat janjian kami via sms. Ditemani wepe, lewatin traffic jam yang benar-benar menguras tenaga rasanya sia-sia. Tahu sendiri, jam makan siang di jalur-jalur jalan protokol Surabaya sangat-sangat menggila. Bikin stress dan emosi naik turun.
Tapi mau gimana lagi, orang yang saya temui memang punya “hak” untuk melakukan penundaan yang tidak sesuai harapan saya. Padahal saya sudah dikejar deadline dan tidak tidur mulai jam 23.00 – sampai 11.siang lebih ini....membuat mata saya rasanya juga susah diajak kompromi. Hanya mandi keramas yang buat badan saya sedikit segar dan mata tak terpejam, dan punya kekuatan untuk menemui 'nya'.

Pak Dahlan..nama yang biasa saja bagi saya. Tapi penegasan nama belakangnya Iskan, membuat banyak orang pasti langsung ngeh, atas sosok pimpinan perusahaan media Cetak yang terbesar di Jatim dan mulai merajai tanah air. Dua kata digabung menjadi DAHLAN ISKAN, seseorang yang juga pernah mempertaruhkan nyawanya untuk ganti hati. ya, ganti hati dalam arti sebenarnya. Ohya saya baru tahu ada blog beliau disini. Lengkap ceritanya soal ganti hati, seperti di versi vetak JawaPos yang berantai itu.

Nah, sebagai produser yang baik dan benar * wekk saya sangat paham kesibukan beliau sebagai pimpinan, yang pasti jamnya tidak se-nganggur saya. Dan saya semakin paham ketidaktepatan janji beliau, karena alasan mengantarkan 'nyonya' ke rumah sakit. Apalah daya dan kuasa saya untuk menolaknya, jelas tidak. Akhirnya pertemuan diundur petang pukul 18.00, dan beliau malah 'berjanji' akan meluangkan waktu SATU JAM BERSAMA SAYA. Halah, kaya talkshow ajah..
Petang, 18.15 menit (kembali karena alasan macet jam pulang kantor) terlambat sedikit, aya kembali memencet tombol lift langsung ke lantai 4. Begitu pintu lift terbuka, ternyata pak Dahlan sudah menunggu saya di kursi lobby, ngobrol bersama tamunya, yang akhirnya memutuskan untuk beranjak karena melihat kedatangan saya.
Pak Dahlan, meskipun seringnya hanya ngobrol by phone, tapi rasanya pertemuan itu sudah sangat sering terjadi karena rasa akrab itu muncul pada raut mukanya. Nampak tetap semangat, meskipun mengaku baru bisa istirahat waktu menemui saya, dan masih diunggu jadwal pertemuan dengan tamu lainnya..yang ternyata seorang calon Gubernur Jatim, yang ternyata harus menunggu jadwal pertemuan saya dengan pak Dahlan beres dulu. Hehe, antri ya pak calon gubernur... Rasanya pertemuan itu sungguh berkesan bagi saya. Jujur, ‘materi’ yang beliau sampaikan dalam rekaman saya, sangat-sangat memberi pencerahan. Next time saya bakal posting 'petuah-petuah'nya itu. Terimakasih pak Dahlan..

Jun 22, 2008

Lost in what...

Apalah aku...,
Terjebak dalam bentangan waktu
Merudung dalam kekangan tak terbuang melepas rindu
Menenggelamkan bara dan lamunan-lamunan palsu


Apalah aku...,
Terjebak dalam ruang kosong keadaan
Menghentak dalam kesunyian dan pengharapan
Membayangkan senyap dan raungan-raungan kesunyian

Jun 21, 2008

Women in another planet (out of Indonesia..I Mean)

Mendengar ibu yang satu ini berceloteh medok aksen East Java-an, (atau Suruboyoan tepatnya) membuat pikiran alam liar Saya membayangkan sosok yang...;
Independent woman
 Cablak, blak-blak an dan supel
 Ramah dan nice welcome person dah..
 Ohya satu lagi, dalam bayangan saya..rambutnya model laki, manol dan tomboi. Preman habis ah..hehehe
Sosok itu bernama Emi, atau lebih senang dipanggil Mbokk Emi supaya lebih 'persaudaraan' katanya. Tinggal di Texas Amerika Serikat, dengan suami bule bernama Jeffri and
she called him hubby.. seperti kata Ibu Kartini, Hubby gelap terbilat terang (*gubrakkk). si Mbok malah asyik panggil kang Jupri (wakakakakakk) dan sudah menghasilkan 2 jagoan bernamakan Dimas dan Noah.

Wah, gambaran saya semakin salah besar, waktu tahu keahlian utamanya; M-E-M-A-S-A-K.
Bahkan dirumah online -nya, secara terperinci – urut dan detil semua dijelaskannya. Pokoknya para Chef hotel-hotel berbintang harus hati-hati atas kelihaiannya memanfaatkan kemampuan tangan dalam memasak dan kemampuan tangan mengetik keyboard QWERTY untuk upload info-info seputar 'uji coba' dapur terkini dan juga cerita soal keluarganya. So sweet ;) Bukan hanya pekerjaan yang girly aja. Tapi kerjaan bengkel pun juga sanggup ditangani, seperti membenarkan remote, betulin lampu, sampai vacuum cleaner-pun semua beres oleh tangan cekatannya. Kata mbokk EMI, ditengah keterbatasan dan kepepet (karena gak bisa terus-terusan nunggu suami) semua bisa dihadapi. Weissss....dahsyattt

Ibu Emi menurut kacamata saya, sosok perempuan era Millenium ini. Benar-benar mampu berjuang di negeri orang, dan memberikan banyak cinta kasih untuk keluarganya. Mengalahkan besarnya rasa rindu kampung halamannya di Surabaya, demi mengemban tugas menjadi seorang sosok Istri yang mengikuti kemanapun langkah suami, dan sosok Ibu yang bersahaja bagi kedua putranya. Setiap hari mengaku selalu on-line di radio saya, demi mendengarkan kabar dan sedikit menghapus rasa rindu aroma 'Suroboyoan'. Dan Mbokk EMI tetap selalu rendah diri dan humble, menutup pembicaraan di telpon dengan ucapan “Minta maaf kalau ada salah dan kekurangan”, satu hal yang tidak terlintas dalam benak saya....

Posting-an ini didedikasikan buat bu EMI, yang sedang ulang tahun 19 Juni lalu. Congrats..
salam kekeluargaan..dari Surabaya – Indonesia ..untuk semua yang di Texas America

Love Inside

Love bring us the joy with it's own destiny

Memanfaatkan waktu yang singkat-sempit-pendek, penting bagi kami untuk menjaga harmoni dan sinergi (halah) as a passion for love. Pertemuan yang kadang singkat karena terbentur tema pekerjaan, menjadi hal yang butuh pemahaman dan kewajaran tinggi bagi kami berdua. Jujur, konsentrasi tema CARI DUIT masih menjadi bahasan utama kami sehari-hari, coz we never know what tomorrow is..Karena masih sama-sama muda, kami benar-benar ingin semuanya kami jalani dengan sepenuh kemampuan dan tenaga kami.

Di usia perkawinan kami 2 tahun yang masih seumur jagung ini, saya benar-benar ingin dan berharap bahwa kenangan dan perjuangan yang kami lakukan akan berakhir sesuai mimpi dan kemauan kami. Syukur-syukur melebihi ekspektasi itu ..Ngeri juga lihat infotainment atau acara gosip-gosip yang banyak menceritakan perpisahan melulu. Sampai tadi juga berhayal, bagaimana masa tua nanti. Dan kami sepakat tidak mau repotin Deeva, cukup berdua saja menghabiskan masa tua..hehe (halah)

Kalau saya kurang bersyukur, pasti karena rasa 'manusia' saya terlalu mendominasi. Tidak terlalu sering melongok ke bawah. Sebentar melihat banyak hal lain yang ternyata lebih kurang dan jauh diatas 'rasa kurang kita'. Hari ini saya masih terus belajar dan belajar banyak, bahwa hal-hal sederhana bisa menumbuhkan rasa cinta. Meski tanpa dibalut arti kemewahan, ternyata memasak berdua membuat kami juga belajar menjadi 'tim' yang dituntut untuk membingkai kebersamaan. Simple sih, tapi kesederhanaan itu yang nantinya membuat suatu hal akan terasa istimewa. Seperti kata Mama saya....

Hari inipun saya paham, ternyata kesetiaan itu penting untuk dicamkan. Tapi alangkah indahnya kalau unsur kesetiaan itu muncul, disaat pasangan kita dalam ketidakberdayaan. Lenyap sudah rasa egois yang kadang membakar nurani, dan keangkuhan yang membelenggu pikiran ini. Semuanya luluh, melihat kebahagiaan yang bisa dijalani dalam kesempurnaan kebersamaan.
Terimakasih Tuhan, atas segala-Mu
Pemberian, Ujian, Cobaan, dan Ampunan Mu
Kemarin adalah sejarah..
Besok adalah masa depan dan mimpi
dan sekarang adalah perjuangan

Selamat makan..

*Melahap bebek goreng + sayur lalapan + sambal pedas top bini Saya
Ditutup desert melon dan pepaya segar...alhamdullilah

Jun 16, 2008

Female Forum @ Empire Palace

Jauh-jauh hari, saya dan seorang wanita pecinta “berat-abis-gila” Andy F. Noya, janjian untuk mengosongkan jadwal tanggal 13 Juni. Ternyata ada lanjutan acara di Mariott dulu, dan kali ini diadakan di Empire Palace .. the luxurious hall ever I see at Surabaya. Acara Female Forum – Market Yourself – Personal Branding Strategy. Awalnya janjian barengan, karena takut saling tunggu akhirnya janjian ketemu di venue saja. Saya ternyata datang lebih awal daripada Ibu satu ini. Acara mulai pukul 09.00 – 15.00, Nara sumber dalam sesi pertama; Bapak Handito Hadi Juwono - President Arrbey Indonesia, Ibu Henny Sutanto - Brand Director HM Sampoerna, dan Ibu Amelia E. Maulana – Head Scholl of marketing Binus Business School dan tentunya Andy F. Noya sang ‘KICK ANDY’ sebagai moderator plus narasumber juga rasanya (akhirnya).

Sebelumnya, saya agak risih datang ke acara ini, karena bertajuk FEMALE FORUM plus di endorse produk pembalap eh..pembalut wanita pula. Tapi berhubung niat pengen ketemuan dengan pak Handito yang sudah janjian sebelumnya, akhirnya saya hancurkan rasa malu itu. Ehh, ternyata pas register di pintu masuk..banyak cowoknya juga :) Lalu saya diantar panitia bertemu khusus dengan pak Handy, kenalan dan bla…bla…bla
Selang 20 menit acara berlangsung, gemes Ibu ini belum dateng juga. Telp-telp, ehh dia bilang sudah di dalam hall. “Lah..dimana yak ?” Wah, ternyata ada di belakang table saya, saling bingung. Wah..bego dah. Lanjut, akhirnya pindah table biar bisa nge-grup sendiri…cas cis cusss..bla ..bla..bla… starting rumpi everything. Ternyata mengantisipasi kekeliruan (baca:kebodohan) saya, dia sampai back up bawa kamera+recorder , plus batere juga. Biar gak kayak dulu  hiksssss .

Ohya, selama acara mata kami juga masih sering terkagum-kagum dengan dekorasi hall yang benar-benar indah itu (ndeso Mode On). Lampu gantung akhirnya jadi korban sasaran foto Ibu ini, juga beberapa tamu lain yang ternyata sama juga ndesonya heheh (indahhh banget aslinya)
Mau masuk sesi kedua, disela lunch…janjian interview pak Handy.
Waktu makan, kirain para Ibu-Ibu itu agak jaim srobot makanan…tapi ya ampuuunn sama aja. Macem singa kebon Binatang Surabaya, yang dilepas langsung girang liat daging segar. Dalam tempo sesingkat-singkatnya, langsung ludes..Hiks, gak sempat milih desert buah, dan es condol (mungkin). Akhirnya cuma (hahh..Cuma??) melahap Siomay, egg-meat roller, nasi langsa, dan apa gitu lupa..

Lanjut sesi kedua, lebih seru..karena hadirnya dua nara sumber wanita; Rieke “Oneng” Dyah Pitaloka dan Susi Pudjiastuti - CEO Susi Air. Bu Susi sosok wanita independent, pekerja keras, yang blak-blak an, American style, good English-Bahasa combination, jujur dan terkesan cuek abiss. Hebat dengan perusahaannya ini.

Sebelum acara berakhir, saya temui pak Handi khusus untuk interview program titik Nol saya. Dibantu Lilis - Radio Giga (thks ya..) pak handi bercerita banyak sesuai arahan saya. Pak Handi sosok humble, care person dan terus ingat saya. Meskipun dulu-dulunya saya sering kontak dia hanya sebagai narasumber on air byphone. Di akhir ngobrol, ternyata pak Handi memberikan kejutan, menyerahkan bukunya 7in1 strategy Toward Global Competitiveness untuk saya.. surprised for me. Meskipun akhirnya dengan jumawa saya berikan padanya untuk koleksi perpus kantor supaya lebih bermanfaat :)

Balik lagi ke forum…bla…bla..bla…
Acara tuntas, kembali bertemu pak Andy F Noya (lagi). Janji mau mampir ke ‘pabrik’ saya kalau ada kunjungan ke Surabaya lagi. Ohya, saya berikan dia little gift..souvenir ultah 25 tahun kantor kami tanggal 11 Juni lalu. Pokoknya ngobrol dengan pak Andy banyak becandanya, seru dah. Jadi ingat Fattu yang ngebet banget pengen ikut Forum ini, biar ketemu ANDY :)

Nunggu si Lilis beres, ehh ketemuan ma Oneng yang nunggu mobil jemputan. Berhubung dia bukan target program acara saya, akhirnya ya sekedar ngobrol saja (tanpa rekam). Akhirnya perbincangan kami mengarah ke Taman Bacaan gratisnya untuk anak-anak korban lumpur Lapindo, di kawasan pasar Porong, yg akhirnya ‘rusak’ oleh oknum tertentu. Ditengah kekecewaanya dia tetap optimis, untuk lanjut terus dengan cara lain. Salah satunya memindahkan ‘materi’ buku-bukunya ke kawasan taman bacaan di DOLLY, yang ternyata kemarin waktu kantor (divisi kami tepatnya) mengadakan program CSR, lokasi taman Bacaan di Dolly itu juga kami kunjungi. Lanjut dah cerita-cerita karena nyambung…bla…bla..bla…

Time out…
Yak, semua harus pamit..selesai..akhirnya pada pulang. Hehe meskipun kami harus kucing-kucingan dengan pak Andy Noya dan Oneng, yang sama-sama pulang. Rencana buat foto-foto Empire decoration batal, karena keburu sore…:) Hmpphhh…hari yang melelahkan. Tapi dapat banyak ilmu, pengalaman, dan kenalan. Thk buat mpok Novri dan Lilis Giga..

Jun 14, 2008

Berbagi itu indah

temans,
Ini kali kedua saya berada di 'pabrik' tempat saya bekerja, pas merayakan ulang tahunnya. Tahun lalu belum terlalu banyak terlibat karena masih baru banget, tapi kali ini ikut terlibat dalam beberapa program - program perayaan ultah yg ke 25 tahunnya.
Nah, ada kegiatan CSR alias Corporate social responsibility alias gampangnya baksos yang dilakukan. Beberapa lokasi atau orang yang dipilih adalah yang menginspirasi, baik dalam hal pekerjaannya atau pelestarian yang sudah dilakukan. Meskipun tidak berjumlah BUANYAK, tapi harapannya bantuan yang sedikit itu bisa membantu meringankan beban kebutuhan mereka. Selama dua hari berturut-turut ikut terus, jujur buat stamina drop, capek dan lemas. Apalagi masih ditambah jam on air yang benar-benar tidak bisa dikompromi... Hrrggghhh kepala mau pecah. Tapi berhubung ingat ini program AMAL, akhirnya hati adem dikit.

Nahh, sekarang mari kulik beberapa pose selama perjalanan. Ini hanya sedikit dari ratusan foto yang ada, hehehe bingung milihya. Yang ada, mas Totok fotografer divisi website 'pabrik' saya dan ANTON fotografer divisi majalah 'pabrik' saya, gak bisa protes memenuhi hasrat narsis tim on air ini :)


Hari pertama, agenda CSR ke tempat komunitas seni yang cross-gender. Ludruk Tobong di kawasan Wonokromo, yang langsung menjadi gambaran pikiran saya..KASIHAN. Tempatnya lembab, kumuh, dan kotor. Sementara di usia mereka yang sudah bukan muda lagi (baca:produktif) untuk mendapatkan pekerjaan, saya salut karena mereka mempertahankan darah seni yang mengalir. Tanpa memikirkan uang. Saya juga diundang mampir, nonton pertunjukkan mereka di malam minggu, yang katanya rame meskipun cuma 20 penonton (what?).


Kali ini penjaga 'dam' Jagir yang kadang bagi sebagian kita (warga SBY) tidak terpikirkan tugasnya, yang ternyata tiap 10menit sekali mengecek luapan ketinggian air. Demi tidak 'terendam'nya sebagian kota SBY...


Menuju rumah 'penjaga' Mangrove di daerah pinggiran Wonorejo sangat melelahkan. Dalam perjalanan terpikir "Ya ampuun, ini ada di peta Surabaya kah?" hehe, soalnya selama ini tahunya cuma pusat kota - mall - cafe - dan foodcourt saja. Sesudah berkeliling lokasi 'kerja'nya, Pak Sonny orang yang kami temui malah menjamu tim kami dengan hidangan top-favorit-saya... KEPITING. Sluurppp, I am the man who eat too much :)


Ini juga, membuat mata saya terbuka. Ternyata di Surabaya masih ada juga transportasi penyebrangan tradisional pakai gethek/perahu bambu. Cuma 500perak per sebrang. Berasa di danau manaaaaaa gitu, se-team kegirangan dapat kesempatan menyebrang PP alias bolak-balik.


Dan, bukan hanya polisi saja yang penting mengatur keruwetan lalu lintas. Kali ini supoltas di kawasan Ngagel yang dapat rejeki. Sosok yang tidak dapat gaji tetap, (maaf) cacat dan rela mengabdi iklas membantu tanpa mengeluh..

Ohya, tidak hanya ini saja..sebenarnya masih ada lagi. Program CSR berlanjut ke taman bacaan di kawasan DOLLY dan Liponsos tempat orang-orang gila. Tapi kang Anton, belum kasih foto2nya :(
Hmpphhh,, semakin sering ikut kegiatan macem beginian..membuat kita akan semakin bersyukurrrrrrrr banget banget banget dan banget. Banyak hal yang sudah kita abaikan, dan ternyata sudah menjadi banyak hal bernama K-E-B-E-R-U-N-T-U-N-G-A-N.

Jun 13, 2008

Kata si Kiri

Lelah selepas terjaga....Tiba-tiba saja saya lamat-lamat bisa mendengarkan pembicaraan lirih si kiri dan si kanan,

si Kiri ; “Wah mendangar curhatmu saja membuat aku miris dan rasanya pengen bales”
si Kanan ; “Ah gak juga...”
si Kiri ; “ Tekanan di tempatmu besar juga ya. Miris jadinya melihat kegigihanmu. Padahal, ngapain juga kamu repot-repot susah payah. Bukannya kehidupanmu sudah lebih-lebih-lebih dari cukup? dan layak membuatmu menjadi Radja di istanamu sendiri?”
si Kanan ; “Gak mau ah, kurang seru nanti”
si Kiri ; “Ayolah, masak tidak ada sedikitpun keinginan, untuk melibas mereka. Kenapa kamu gak bilang saja sebenarnya, bapakmu petinggi negara? Kerja di bank milik negara. Dan bukannya kamu sedikit bisa bilang dengan congkak. Toh gaji bapakmu pasti lebih tinggi 5 kali level gaji bos mu, atau bahkan mungkin 10 kali gaji para manajermu yang congkak itu.”
si Kanan ; “ Ahh, apalah guna lha wong itu pangkat bapakku, bukan aku. Rasanya dompleng namanya juga tidak terlalu membuatku bangga. Gengsi IYA. Malu jadi benalu..”
si Kiri ; (sial, pertanyaan salah) “Kalo kamu gengsi, kenapa mau dicelotehin terus sama bos mu yang mungkin aja SOK BOSSY”
si Kanan ; “Hey..ini namanya mandiri, kerja ikut orang. Let's follow the rules

si Kiri ; “Okelah, katamu kamu dilecehkan karena penampilanmu biasa-biasa saja, ya pakai saja koleksimu yang puluhan dan nge-jogrok di lemari pakaianmu itu..”
si Kanan ; “ Ahh, gak deh,biasa aja. Apalagi teman seruangan saya suka 'ribut bin riweuh' kalo ada perubahan penampilan. Trendy atau nyentrik dikit, langsung dibahas. Lagian bahasnya juga gak jelas, gak pada ngaca tampilan mereka seperti apa adanya..gak paham mode, ribut.”
si Kiri ; “At least kan mereka gak banyak cingcong...”
si Kanan ; “Iya, tapi kalo timing kerjanya gak pas buat 'menor-menor' trus buat apa?”
si Kiri ; “Hey, kadang kita harus punya timing pas buat nge-hook orang yang sok banget itu. Baik itu level mu, atasmu alias bos mu, atau siapapun yang kadang sudah meremehkanmu. Itu namanya harga diri Bung”

si Kanan ; “Sst.....benar kita harus bisa mempertahankan harga diri. Tapi, ada satu titik dimana kita harus berusaha sendiri. Menjalani kehidupan ini sebagai proses. Bukan hanya hasilnya saja yang kita ingini, tapi perjalanan itu yang nanti malah kita akan kenang..dan ingat terus. Itu yang seru.
si Kiri ; “Tunggu, tunggu..jadi ini ceritanya 'penyamaran'mu kah ?”
si Kanan ; “Bukan. lagian semua 'embel-embel' yang kita miliki bisa saja lenyap dalam sekejap. Kata bang Haji, semua itu hanya titipan...hehehe”
si Kiri ; Dass (terdiam...)
Andaikan saja para manajer yang sombong itu tahu. Betapa 'tidak-ada-apa-apanya' kalau dibandingkan kamu, Kanan. Dan andai saja mereka bisa merasakan, suatu hari mereka tidak akan terus merasakan 'posisi enak' ... ahh, pasti hati-kecil-licik saya akan sedikit tertawa melihatnya...
si Kanan ; hmmpph..hush.

Jun 9, 2008

Hang Out (again)


Nyang namanya jalan-jalan pasti enak kalo bareng-bareng, lebih seru dan rame.
Dan lebih enak minta traktiran dadakan dengan alasan
"bayarin dulu, ntar diganti" hehe.
Sama kali ini, sesudah pulang show (
duo artis yang berkacamata) tiba-tiba didera rasa lapar yang tak terhingga. Akhirnya mampir ke salah satu resto di Surabaya Town Square, buat makan malam. Biasa, tetep pasang aksi foto-foto..dan asisten kami (berbaju biru) selalu gak bisa nahan buat gak ikut sok gaya, meskipun hasilnya selalu bisa ditebak kurang maksimal :) dan malah bikin sumpek.
Ohya, habis kenyang makan, langsung lanjut ke XXI nonton NAGA BONAR. Weiks, saya ketiduran karena boring + sudah tau film lawas ini (yang dipilih Manajer Saya, teh Emma)


1. Memilih menu fav. Durasinya lamaaaa dan penuh debat
2.
Slurrrrppp, sup yang dinilai gak terlalu enak. Lah..salah siapa milih itu
3. Toast for the glory ....weiss
4. Manajer (
merah) dan Pengarah gaya (hitam) yang 'empet' lihat tingkah polah artisnya ;)

Jun 2, 2008

Selamat Hari Kita

Masih kuingat, saat aku tuliskan pertanyaan bodoh di lembar majalahmu..
"Boleh kenalan ...gak?"
Di depan perpusatakaan kampus itu, kau malah mengacuhkanku. Tapi Aku tak putus asa..
Kuselipkan nomor telponku kedalam tasmu, waktu kau sibuk membaca buku.
Tapi Ahh...
bodohnya aku, mana mungkin perempuan yang menelpon laki-laki...bodoh..bodoh..

3 hari berlalu, aku masih ingat kamu dan terbayang-bayang wajahmu.
Sedikit berpikir, apakah ini cinta ataukah rasa penasaranku seperti biasanya saja.
Tak kuduga, kamu benar-benar membuatku selalu memikirkanmu.
Pertemuan demi pertemuan akhirnya berjalan
Meski akhirnya kita harus berpisah, karena keras nya ego-ku dan nafsuku...

......

......

Tak terasa juga, perjalanan demi perjalanan membuat kita semakin menyatu
Aku hanya bingung dan sempat tak yakin, apakah Tuhan telah mengatir kau jodohku..
Aroma perjuanganmu untuk selalu disampingku sangat aku rasakan
Rasa percayamu membuatku semakin mantap untuk menuntunmu..

Akhirnya 2 tahun yang lalu kuberanikan diri, Aku ucapkan janji indahku untukmu...
Kunyatakan sanggup, menjadi cawan tatakan cangkir rapuhmu
Kusuarakan mampu, menjadi klompen perjalanan masa depanmu...

Gambaran kau tepat menjadi penawar ku makin nampak
Kau masih nantikan aku, yang kadang mencari arah tak tentu
Kau pun masih percayakanku, bahkan disaat akupun sudah tak percayai diriku sendiri
Dan pemberian terbaikmu atas nyawa kecilnya, semakin membuatku merasa kau tepat untukku

Terimakasih sampai saat ini kau masih mau menungguku
Menanti banyak pintu harapan dan impian yang kita inginkan bersama
Sambil menanti waktu, saat uban kita semakin merata..kuharap kau masih disampingku
dan maafkanlah aku, saat kau mungkin semapt membatin, AKU tak selalu dapat membanggakanmu....

SIlly Question by. Anak Ketjil

Alkisah, waktu Bi a.k.a Feb (Kakak perempuan saya, the one and only) dulu masih sering bolak-balik pulang dan ketemuan, saya masih sempat bertemu ponakan saya, GENTA Radjasa yang merupakan buah dari kisah-kasih-asmara-menggelora dengan suaminya (halah). Usia boleh 2th, tapi size ukuran 5th ..hehehe sudah 'ndut mulai awal lahir jebret.
Namanya anak ketjil (ini bo'ong) lucu dan imut jendut, selalu adaaaaaaaaaaaa aja pertanyaan-pertanyaan curious yang meluncur dari bibirnya.
Ini kenapa Om Ren?
Kok begitu Om Ren?
Om Ren itu apa?
Om Ren sudah makan?
Kenapa kok sudah makan Om Ren?
Biar apa makan om Ren ?
Duuh, pertanyaan berantai ala Multi Level Marketing selalu bertubi-tubi menghujam jantungku
(* Berlebihan MODE ON hehehe. Setiap habis jawab, muncul rentetan pertanyaan lainnya, dst, dst...
It's Freaky daily Man..!! Sempet tobat dah setiap ketemuan sama Genta.
Tapiiii, kalo dipikir-pikir, ada benarnya juga anak-anak ketjil selalu tanyaaaa melulu. Memenuhi hasrat ingin tahu mereka, kepandaian meraka, dan membuat kita harus makin pinter hehehe. Masa ditanyain anak kecil, kita gak bisa kasih jawabannya.
Wah, saya harus siap-siap nih...kalau Deeva nanti sudah mulai 'cerewet' nanyaaaa mulu.

Jun 1, 2008

Between Men and Women

temans, when God make it a couple, it's really good blessing ever for us..
hehe even tough ..there's always 'big-different-war' inside. Let's know it !!

Five Reasons Why Women Still Can't Do Without Men
It's a love-hate relationship, and women love their men still. Here are five reasons why she still can't get enough of him.
1. The Fuss Factor
She needs to fuss. She’s genetically programmed this way. She fusses over him about everything. From the way he wears his hair and tucks in his shirt to what he eats and what colour underwear suits him. Logically it’s almost the same as fussing a pet. But because she can multitask, she makes him feel wanted and expands her fussing energy all at the same time. That goes for the pet as well.
2. Task-Oriented-One-Track Mind
It doesn’t take rocket science to understand him. He’s straightforward and can take simple instructions. If she needs to reach the high shelf, he’s there. If she needs the sink fixed, he’s there. If she needs to rearrange the living room 20 times, he’s there. Because she is fickle and can never make up her mind, his simple-mindedness matches her perfectly.
3. He’s Tough on the Outside, Mushy on the Inside
He amuses her. His macho image is defenseless against that little droopy-eyed puppy. He goes soft all of a sudden, melts like butter and even tears. It’s also amusing to see how rugged hands can become so gentle when he’s fumbling with a newborn. For all the pain he caused, charge it to his credit card. But for that childlike innocence on his face ... priceless.
4. For Reaction
Another point of amusement, to test how he responds to her ridiculous questions. Do you think I’m fat? Do I look prettier than her? Who is more important, your mother or I? Tricky but interesting. Sneaky but pure entertainment. Forget cable, she has more fun watching him scrambling for the right answers.
5. Without Him ...
There may be world peace but there may be nothing to gripe about! He is the subject that transcends geographical borders. Highly controversial and intensely engaging, women all over the world talk about him. Like it or not, whether she brags or gripes, he is one hot tag.

Five Things About Men Women Can't Stand
What is it about men that irks women? So do they really think they are better drivers when they don't pay attention or listen enough? Check out the list of the top five things that men are that just drive women up the wall.
1. Men Won't Take Directions
Lost? Never in his life. It is difficult for him to take directions because in his mind he is never quite as lost as he really is. His ego won't let him. It's shameless if he asks for directions. He would rather get lost. He trusts his homing instinct, which he thinks is always in tiptop condition, to navigate home. Leave it to the pigeons I say and learn to read a road map for goodness sakes.
2. Men Don't Listen
What did you say? The perennial dysfunctional ears are normally trained to keep out any important things his woman has to say regarding dinner dates with the in-laws or pet grooming appointments. Visual creatures with an eye for certain details and a need for good unselective hearing aids.
3. Men Don't Pay Attention to Details
Can you blame him for not noticing? It's how you present the facts. You can't expect him to notice the dress you have just spent a bomb paying for. But he will sit up and take notice of the dress you used his credit card to buy which you spent a bomb paying for.
4. Men Hog the Remote
He is territorial alright. With the remote in hand, life is between him and the plasma TV. Coming close behind are his beer, his newspaper, his buddies, his pet frog and his underwear. His woman doesn't even come close. Once he lays his hands on the remote, he surfs the turf. You are only permitted to speak to him during commercial breaks and make it quick because it only lasts 30s a piece.
5. Men Think They're Better Drivers
Why? Because he thinks he's smarter, quicker and wiser. Behind the wheel, he assumes his mastery over the roads. Whisking in and out, overtaking and cursing at every female driver. But the bottom line is, he doesn't think at all. The offensive driver he is blames the female driver for causing accidents. But the no-brainer driver he is ends up being the one crashing his car in the accident. Who's smarter now?