Yahh batal.......... *kecewa sangat
Kaki ini sudah terlanjur melangkah ke lantai 4 Gedung Graha Pena, tempat janjian kami via sms. Ditemani wepe, lewatin traffic jam yang benar-benar menguras tenaga rasanya sia-sia. Tahu sendiri, jam makan siang di jalur-jalur jalan protokol Surabaya sangat-sangat menggila. Bikin stress dan emosi naik turun.
Tapi mau gimana lagi, orang yang saya temui memang punya “hak” untuk melakukan penundaan yang tidak sesuai harapan saya. Padahal saya sudah dikejar deadline dan tidak tidur mulai jam 23.00 – sampai 11.siang lebih ini....membuat mata saya rasanya juga susah diajak kompromi. Hanya mandi keramas yang buat badan saya sedikit segar dan mata tak terpejam, dan punya kekuatan untuk menemui 'nya'.
Pak Dahlan..nama yang biasa saja bagi saya. Tapi penegasan nama belakangnya Iskan, membuat banyak orang pasti langsung ngeh, atas sosok pimpinan perusahaan media Cetak yang terbesar di Jatim dan mulai merajai tanah air. Dua kata digabung menjadi DAHLAN ISKAN, seseorang yang juga pernah mempertaruhkan nyawanya untuk ganti hati. ya, ganti hati dalam arti sebenarnya. Ohya saya baru tahu ada blog beliau disini. Lengkap ceritanya soal ganti hati, seperti di versi vetak JawaPos yang berantai itu.
Nah, sebagai produser yang baik dan benar * wekk saya sangat paham kesibukan beliau sebagai pimpinan, yang pasti jamnya tidak se-nganggur saya. Dan saya semakin paham ketidaktepatan janji beliau, karena alasan mengantarkan 'nyonya' ke rumah sakit. Apalah daya dan kuasa saya untuk menolaknya, jelas tidak. Akhirnya pertemuan diundur petang pukul 18.00, dan beliau malah 'berjanji' akan meluangkan waktu SATU JAM BERSAMA SAYA. Halah, kaya talkshow ajah..
Petang, 18.15 menit (kembali karena alasan macet jam pulang kantor) terlambat sedikit, aya kembali memencet tombol lift langsung ke lantai 4. Begitu pintu lift terbuka, ternyata pak Dahlan sudah menunggu saya di kursi lobby, ngobrol bersama tamunya, yang akhirnya memutuskan untuk beranjak karena melihat kedatangan saya.
Pak Dahlan, meskipun seringnya hanya ngobrol by phone, tapi rasanya pertemuan itu sudah sangat sering terjadi karena rasa akrab itu muncul pada raut mukanya. Nampak tetap semangat, meskipun mengaku baru bisa istirahat waktu menemui saya, dan masih diunggu jadwal pertemuan dengan tamu lainnya..yang ternyata seorang calon Gubernur Jatim, yang ternyata harus menunggu jadwal pertemuan saya dengan pak Dahlan beres dulu. Hehe, antri ya pak calon gubernur... Rasanya pertemuan itu sungguh berkesan bagi saya. Jujur, ‘materi’ yang beliau sampaikan dalam rekaman saya, sangat-sangat memberi pencerahan. Next time saya bakal posting 'petuah-petuah'nya itu. Terimakasih pak Dahlan..
No comments:
Post a Comment