Seberapa besar mampu mengendalikan nafsu?
Teman saya, (lagi-lagi, no name, takut digebukin) yang beratahan di pekerjaannya sekarang, bukan karena betah dan krasan dengan pekerjaannya. Bukan juga gembira ria dengan gajinya, BUKAN. Apalagi karena cinta lingkungan kerja nya, juga bukan (kata dia sih...Cuih) Meski saya juga belum tahu juga kebenarannya, yang memang masih terus patut dipertanyakan..
Ceritanya, 'nafsu' untuk mendapatkan kamera Canon S5 1S ini terlalu besar. Maksudnya, sebenarnya Teman saya ini sangat ingin mundur (katanyaaa seeeeehh) dari pekerjaannya sekarang. Tapi ingin mengumpulkan uang dulu yang cukup untuk segera beli Kamera ini....Katanya, impian Kawan saya ini memang bisa jadi tukang jeprat-jepret. Mungkin melanjutkan impian dan cita-citanya jadi tukang foto KTP di Balai Desa..
Jadi pertanyaannya, apakah kita masih mau 'melacurkan' diri sendiri, untuk memuaskan nafsu (baca:keinginan) kita agar terpenuhi ? Dan apakah Canon S5 1S itu cuma alibinya untuk bertahan, karena sebenarnya masih kerasan di tempat kerjanya? Hhmmmpphh, I don't know.... :)
Jadi pertanyaannya, apakah kita masih mau 'melacurkan' diri sendiri, untuk memuaskan nafsu (baca:keinginan) kita agar terpenuhi ? Dan apakah Canon S5 1S itu cuma alibinya untuk bertahan, karena sebenarnya masih kerasan di tempat kerjanya? Hhmmmpphh, I don't know.... :)