Mar 11, 2010

Filosofi "Lampu Merah"


Eh, inget gak...
Tadi sewaktu kamu melintas di perempatan, dan melihat countdown timer traffic light semakin berjalan mundur.. Apa yang kamu lakukan ?

Mempercepat laju kendaraan agar kebagian "warna hijau" itu ?
Memperlambat laju karena merasa tidak akan keburu ?
Biasa saja karena memang tidak terlalu terburu-buru ?
Atau biasa saja, dan tetap melenggang begitu saja meski tahu warna kuning telah menyala, tanpa perduli. Pokoknya masih bisa.

Hal alamiah yang tidak bisa kita prediksi dan jawab disini tentunya.
Karena saya juga tidak tahu beragam kepentingan yang mungkin ada di benakmu, saat melaju.
Bisa jadi sore ini, menerobos lampu merah adalah hal yang sangat "haram" bagi sebagian dari kita, karena sudah santai pulang kerumah. Sementara konsep melanggar lampu merah bisa jadi sangat "halal" di pagi hari tadi saat kita dikejar waktu kerja atau deadline atau janji dan beragam alasan lain untuk tepat waktu.

Pertanyaannya adalah,
Kenapa untuk sebagian dari kita yang terburu-buru menerjang lampu merah itu,tidak sedikit merubah perilaku. Jawaban gampangnya: Kenapa gak berangkat lebih awal, supaya gak ugal-ugalan
nerjang lampu merah segala..

Tapi bukan itu sayang,
Banyak dari sebagian diri kita, sudah berangkat pagi-pagi, dengan prediksi tidak akan terlambat di tempat kerja, dan tentunya tidak perlu buru-buru sampai ngebut segala melaju kendaraan menuju tempat kerja kita. Sekarang masalahnya adalah...
"Menerobos Lampu Merah atau tidak, itu adalah pilihan kita di saat itu juga, di detik itu juga."

Sama dalam kehidupan kita sayang,
Kita tidak akan pernah bisa memprediksikan perubahan yang ada di depan kita.
Apa yang kita rencanakan, apa yang kita persiapkan bisa berubah setiap waktu.
Pun bahkan bisa "bercabang" menjadi 2 pilihan yang amat sangat harus segera diputuskan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Saya menyebutnya Pilihan yang Spontan

Kadang hasil dari pilihan-pilihan kita itu, akan sangat berdampak dengan hasil yang akan kita hadapi dan rasakan berhari-hari atau bertahun-tahun kemudian.
Mungkin dengan memilih menerobos lampu merah, kita akan merasa lekas sampai ditujuan.
Tapi pernahkah terpikir, bahwa maut menunggu kita, jika kita lengah sedikit saja, karena hal tersebut sangat berbahaya ?

Sama persis seperti hari ini, pilihan "jalan" bercabang ada di muka saya.
Saya harus tentukan segera secepatnya.
Saya ingin "selamat di tempat tujuan" tapi juga "tidak ingin terlambat di tempat tujuan"

Kamu ?

No comments: