Jan 14, 2007

Borat, in complete !!


Cerita tentang Borat dan ke 'edan' nannya memang tak ada habis & dua nya...Mau nyari DVD nya masih belum muncul...susah sekali....

Kalo udah ada, cepet nonton ya....memang TOP kt resensinya dan kehebohannya selama ini..ok

Pemeran : Sacha Baron Cohen, Pamela Anderson
Sutradara : Larry Charles
Penulis : Larry Charles, Sacha Baron Cohen

Sebagai Borat Sagdiyev, seorang turis dari Kazakhstan, Sacha Baron Cohen adalah tokoh komikal yang revolusioner, sejajar dengan Lenny Bruce, Andy Kaufman, Dr. Strangelove, Jon Stewart, Stephen Colbert dan Cartman dalam memerankan tokoh bodoh, rasis, pembenci wanita, anti-gay, membenci Yahudi, pecinta senjata api hingga gila perang dari Amerika. Borat akan membuat Anda tertawa hingga sakit dan Anda akan tetap meminta lebih.

Borat, dengan subjudul “Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan,” akan menghantui Anda. Minimal akan membayangi jika Anda bukan bagian dari pemuja Cohen dalam Ali G. Show yang ditayangkan perdana oleh HBO pada tahun 2003. Ini merupakan pertemuan pertama orang Amerika dengan tokoh komik Inggris yang bersembunyi di kembali beberapa alter ego. Sebagai jurnalis gangster, Ali G. sempat mengelabui para politisi (Newt Gingrich, Boutros Boutros-Ghali) dan para cendekiawan (Gore Vidal, Andy Rooney) dengan wawancara yang memalukan sekaligus mencerahkan. Sebagai Bruno, komentator fesyen gay dengan gaya busana Nazi, mengklaim dirinya sebagai pembawa aspirasi anak muda Austria. Dan kemudian ada Borat, reporter TV dari Kazakhstan yang kerap tersenyum, tanpa malu menyerang siapa saja dan dengan bangga bercerita saudara perempuannya adalah "pelacur nomor empat di seluruh penjuru negeri" dimana ritual -"pencalonan diri Yahudi" - selalu dirayakan setiap tahunnya ("Ayo anak-anak, hancurkan telur Yahudi itu sebelum menetas").

Kazakhstan adalah negara terbesar kesembilan di dunia, dan Cohen percaya pada fakta bahwa semua orang Amerika tahu tentang negara dan dirinya. Sebagai informasi, Cohen yang berusia 35 tahun, jauh sekali dari karakter Borat, Bruno, Ali G. atau Jean Girard, gay Prancis pembalap Formula Un yang mencium Will Ferrell tepat di bibirnya dalam “Talladega Nights : The Ballads of Ricky Bobby.” Cohen merupakan sarjana lulusan Cambridge University dengan background keluarga kelas menengah Yahudi yang saleh. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang menulis tesis sejarah tentang peran Yahudi pada masa pergerakan hak-hak sipil Amerika. Belum pernah "seekor serigala berbulu domba" menipu orang-orang polos dengan sekocak ini sejak “Little Red Riding Hood.”

Borat adalah komedi yang akan menjadi klasik dan mengagumkan (menyaksikannya sekali pasti kurang puas) dimana penyamaran Cohen ketika film baru dimulai akan langsung mengejutkan kita. Namun sepanjang penyamarannya, Cohen harus memfilmkan petualangan Borat bersama sutradara Larry Charles (debutnya dimulai dengan film Bob Dylan, “Masked and Anonymous,” sebuah judul yang cocok disini), dimana orang-orang berbaris, menandatangani rilisan dan mempercayai penipuan ini : bahwa Borat dengan kumis tebalnya, jas abu-abu belel, bahasa Inggris kacau dan fanatik yang keras kepala adalah benar-benar warga negara Kazakhstan yang tengah mendokumentasikan kebudayaan Amerika.

Memang tidak semua orang menyukai film ini. Pemerintah Kazakhstan sendiri terkejut ketika melihat negaranya digambarkan sebagai sebuah tempat dimana pria memperbudak wanita, menyetubuhi saudara perempuan mereka dan membuat wine dari air kencing kuda. Tak heran pula pengambilan gambar Kazakhstan dilakukan di Rumania. "Tidak terlalu banyak pemerkosaan dan hanya orang saja," ujar Borat kepada seorang temannya saat ia meninggalkan kampung menuju Amerika sambil membawa "sebotol kecil air mata Gypsy untuk mencegah AIDS." Cohen membuat slapstick terlepas dari semua kebodohannya, namun kemahirannya berperan satir ala Swiftian membuat Borat tampil prima.


Jangan sampai dibodohi dengan tampilan dokumenter palsu ini (ber-budget $18 juta) atau bagaimana pembuatannya (kecerdasan yang sembrono), film ini tidak akan membuang-buang waktu semenit pun dari durasi delapan puluh sembilan menitnya. Naskah ditulis Cohen bersama Anthony Hines, Peter Baynham dan Dan Mazer ini menjelaskan kepada kita bahwa Borat memiliki agenda terselubung saat datang ke Amerika. Ia menggemari “Baywatch” dan ingin melamar "sang perawan" Pamela Anderson sebagai istrinya. Ketika Borat melihat produsernya Azamat (Ken Davitian) tengah mengejek foto-foto Pam, ia mengamuk besar kepadanya. Jika Anda tidak muntah, adegan itu sangat kocak dan mengawali petualangan Borat keliling Amerika dengan truk es krim untuk mencari wanita idamannya.

Di sebuah rodeo di Virginia, Borat disambut dengan hangat saat ia berpidato di depan massa, "Kami dukung perang Anda melawan teror," dan makin membakar mereka dengan berkata bahwa ia menanti-nanti datangnya hari dimana "Perdana Menteri George W. Bush akan meminum darah semua lelaki, perempuan dan anak-anak di Irak."

Di sebuah toko senjata api ia bertanya kepada pemiliknya kira-kira apa senjata terbaik untuk membunuh orang-orang Yahudi, dan ia diberitahu bahwa kaliber 9 milimeter atau 45 milimeter sama saja bagusnya. Takut tidur terlalu malam di rumah pasangan Yahudi yang baik hati, Borat percaya bahwa dua kecoa yang merayap di bawah pintu adalah orang-orang Yahudi yang berubah bentuk. Agar mereka pergi, Borat lantas melemparkan uang kepada kecoa tersebut.


Dan begitu seterusnya. Dengan gayanya yang khas Borat juga mengunjungi sebuah pesta mabuk-mabukan, rapat umum gereja Pantekosta, pesta makan malam mewah di Selatan dimana ia berniat mempelajari seni menggunakan toilet dan mengobrol dengan para kaum feminis yang terkejut dengan fakta bahwa otak wanita di Kazakhstan seukuran tupai. Kelemahannya, usaha untuk mengejar Anderson di sesi penandatanganan buku terasa sekali rekayasanya, layaknya film-film Hollywood kebanyakan. Namun gangguan itu cepat berlalu dan tidak fatal akibatnya. Upaya total Cohen dalam menyelami karakter Borat juga sangat mengagumkan. Jika para pemilih Oscar punya otak, mereka pasti akan memahaminya : Sebuah penampilan brilian yang mampu menggegerkan Anda. Anda tidak akan pernah tahu betapa gilanya kelucuan tersebut sampai Anda menyaksikan langsung "Borat." Four thumbs up! [petr/rols]


No comments: