Apr 26, 2008

Dua hal pertama; Perpisahan

Ev'ry time we say goodbye I die a little
Ev'ry time we say goodbye I wonder why a little
Why the Gods above me who must be in the know
Think so little of me they allow you to go
(Ev'ry time we say goodbye - Simply Red)

Wahh..
Lama gak posting ya *sok lupa
Banyak gara-garanya, such as masalah blokir memblokir blog oleh pemerintah dan bahkan (maybe) kantor saya. Soalnya blogspot dibuka susah seh. Masalah pribadi yang terkoyak-koyak, halah. Dan masalah kantor yang belibet. Belum lagi banyak kerjaan numpuk, dan otak kreatif agak lemot diajak ber-ide mencurahkan dalam bentuk tulisan. Padahal banyak yang sudah mau 'dimuntahkan' eh, diceritakan.

Selama blank idea kemarin, saya alami Dua hal yang pertama. Maksudnya ? dua hal sama yang saya hadapi..perpisahan. Hal yang saya B-E-N-C-I sangat. Memang ada banyak hal datang dan pergi. Entah kita sudah siap menghadapinya atau belum, semuanya tiba-tiba spontan menyapa kita. Seperti aroma pagi, yang selalu muncul saat kita masih berniat 'tuk terlelap. Sama seperti Saya, harus kehilangan seorang teman. Ya, teman bercanda pertama, dan senior Saya yang paling seru diajak cerita soal musik, family share, sampai soal future plan. Dia akhirnya berani melangkah pergi..Ya B-E-R-A-N-I melangkah pergi, saat merasa ada ketidakadilan yang semakin menyurutkan semangatnya selama lebih kurang 7 tahun terakhir ini. Saya salut atas keputusannya, yang lebih bijak dan tepat, daripada penjilat-penjilat dan sosok tua yang 'terjebak' dan 'terlambat' dan tetap berpijak tidak berani melangkah. Hanya berani membual dan menggerutu di balik 'kelambu' kemunafikan. Pengecut !!!
Ahhh, saya hanya bisa berdoa untuk Kakak saya yang satu itu. Semoga Tuhan memberi kemudahan, rejeki, dan banyak kesempatan di lahan emas di luar sana.

Sementara perpisahan kedua, Eyang Uti bini saya meninggal dunia karena sakit kanker hati. Hikss, alangkah sedihnya saya. Karena beliau-lah yang selama ini sangat berarti bagi pertumbuhan Deeva dan perkembangannya. Selain babysitter, Eyang Uti-lah yang selalu mendampingi
Deeva selama jauh dari kami berdua. Dia menjadi harapan kami, untuk mampu mencurahkan banyak cinta bagi Deeva ..Dalam kondisi yang sudah kritis, Eyang Uti tidak mau mengaku sakit meskipun harus menemani Deeva tidur setiap malam.. bahkan masih terus mengucap maaf waktu di RS, karena sedih tidak bisa menemani Deeva . Inilah yang membuat Saya berlinangkan air mata...
Ya..sudahlah, semoga Eyang Uti diterima disisi-Nya dan diampuni segala salah dan dosa.. Terimakasih atas segala cinta yang tulus selama ini, untuk putri Saya
Deeva . Semoga cinta dan kasihmu masih akan diingat Deeva kelak. Terimakasih sangat Uti.

Wave the Old World goodbye
It's time to say hello to the New World
Praying it will be right
That the world may soon see the light
I'll be waving, oh waving
And I'll be waiting...
(Wave the Old World goodbye - Simply Red)

1 comment:

yuki said...

namanya juga perpisahan, pasti ndak bisa dielakkan lagi. Jangan kuatir, seperti kata Lupus, dimana ada pertemuan, disitu pasti ada makan-makan, hehehe!! emangnya kondangan?

yaa mudah-mudahan perpisahan ini bukan malah bikin kamu patah semangat. Percaya deh, banyak hal yang jauh lebih menarik daripada sekedar meratapi perpisahan. Dulu sih maunya aku bertahan, karena pengen nyoba mengatasi segala keburukan yang ada. Tapi karena aku harus menyerah dengan fisik yang memang bukan untuk jadi satpam (begadang maksudnya hehehe!) akhirnya terpaksa deh kuakhiri perjuanganku. Cuma satu pesenku nih, JANGAN RAGU! karena kalo di tentara, ada semboyan, RAGU-RAGU KEMBALI SAJA, alias mending nggak usah ngapa-ngapain. Oke bro, sukses juga buat kehidupanmu, biarpun tanpa mbah Uti tersayang, atau barangkali kelak ada tambang emas baru yang bisa kamu gali dan kamu manfaatkan.