I said ... NO THANKS.. i'm too busy
Hehehe, what kind of club?
Bulan ini setahun yang lalu, masih inget bener di benak ku. Dipaksa, dipanasin, dikomporin ma anak2 kantor, buat ikut pemilihan Gus & Ning 2005 (Jember). Ajang yang awalnya aku anggap gak penting, cemen, useless, and big nothing. Tapi, aku nggak pernah mau diremehin (ato gak bisa dingin ya? hehe), aku coba ikut pendaftaran.
Kacauuuuuu....
Hari terakhir daftar, peserta pria "cuma" 8 orang...DAMn..!! should i say good or not, i'm just confused. Terlanjur basah pikirku, nyebur aja sekalian. But, pas TM...oh Nooo, too many contestant yang hadir. Tapi pikirku, kenapa kau harus nervous ? Aku lumayan cerdas (selalu berkali-kali aku bilang ke semua orang, pintar belum tentu cerdas...tapi cerdas pasti pintar), lumayan banyak dikenal, dan lumayan "berpengalaman".
Lolos...setelah tes interview, tulis, presentasi.....semua aku libas ! Lolos 10 besar.
Akhirnya ikut karantina, dibekali dengan segala macam pengetahuan, pengembangan brain+behaviour, dan kemantapan dalam pengembangan dalam kehidupan sehari-harinya. Berkunjung ke Panti Asuhan, berbagi, dsb.
Aku gak pernah tau, ternyata waktu aku dikarantina, ternyata di'bawah' (baca:dikota, karena aku karantina di daerah 'atas' = puncak Rembangan-Jember) lagi rame meributkan keberadaan kompetisi semacam ini.
Alasan perdebatan adalah, Perlu atau Gak Perlu kontes semacam ini. Buang2 duit kas Pemda katanya. Sampe demo-demo segala. Aku sendiri ga tau, karena putus komunikasi.
Penjurian dihari ke3 atau hari terakhir dimulai ; Interview kepariwisataan, bahasa Inggris, behaviour, psikologi. Semua dikumpulkan jadi satu. Aku merasa sangat yakin, apalagi teman2 yang baru aku kenal, rata2 semuaaa mendukung aku masuk 3 besar. Malah dijagoin Juara 1, GR sih jelas iya...but will see karena hasilnya di malam penobatan di Alun-alun.
Panggilan pemenang ke 4 ..... bukan namaku
Panggilan pemenang ke 3, 2 ..... bukan nomorku
Ahhh, mungkin pasti pemenang ke 1 ...... DAMN !! F**k A**h*le
Betapa merah padam muka ku, 5 besar pun tak lolos...MAlu, aku malu. Malu dengan kehadiran teman2ku, kehadiran beberapa 'fans'ku, terlebih kehadiran my complete family, and of course my lovely girlfriend.
Pulang dengan tangan hampa. Baru sekali, jujur ni, aku ikut kompetisi baru sekali ..Kalah pula. Semua 'menenangkan' ku..atas segala macam kecam ku...ngerasa lebih mature-lah, lebih pinter presentasi-lah, pinter bahasa inggris-lah (ini yg bikin kesel...soalnya peringkat 1 nilainya), pinter membawa diri+sikap-lah....dan ngerasa lebih2 lainnya...
Beberapa hari kemudian, udah mulai cooling down..
Sadar kalo Aku udah 22 tahun, udah gak SMA lagi (kalo memang dinilai dari faktor usia)
Sadar kalo Aku bukan orang Jember asli ( karena numpang, pindahan seehh..hehe)
dan yang paling akhir...AKU SADAR..PEMILIHAN KONTES BISA MENJADI SANGAT GAK PENTING...disaat, pemenang tidak bisa membawa diri untuk mengemban tugas nya dengan baik. Untungnya aku lekas 'terbangun' sadar, dan merasa... Mampukah aku ?
Sedangkan saat ini, gaung-nya pun tidak pernah aku dengar lagi. Ohya, gak gampang menjalankan jawaban "ingin melestarikan budaya, atau lingkungan dan pariwisata". Jangan anggap remeh ucapan2 "manis" itu. Perlu dedikasi tinggi dan "waktu" yang banyaakkkk.
ternyata, aku memang beruntung untuk gak menang. Bersyukur..karena tanggungjawab bukan jadi tittle semata. Dan aku sudah belajar suatu hal yang penting dalam hidupku..
Mau dan siap menerima kekalahan...
Jadi Gus lagi ? NO thanks...
No comments:
Post a Comment